Pitu Riase, Sidrap – Petani di Kecamatan Pitu Riase, khususnya di Desa Lagading, mencatat hasil panen gabah tadah hujan yang menggembirakan pada musim tanam Oktober 2024 – Maret 2025 ini. Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kecamatan Pitu Riase, Kasman Muslimin, mengungkapkan bahwa rata-rata produksi gabah petani mencapai 6,5 ton per hektar.

Selain produksi yang cukup baik, harga jual gabah pun berada di kisaran Rp. 6.500 – 6.700 per kilogram, sesuai dengan kebijakan terbaru pemerintah pusat yang menetapkan harga minimal gabah kering panen (GKP) sebesar Rp. 6.500 per kilogram.

“Kami sangat bersyukur dengan hasil panen kali ini. Selain produksi yang cukup baik, harga gabah pun sesuai dengan standar yang ditetapkan pemerintah, sehingga petani mendapatkan keuntungan yang lebih layak,” ujar Kasman Muslimin.

Hasil panen yang meningkat ini tidak lepas dari berbagai program ketahanan pangan yang dicanangkan oleh Bupati Sidenreng Rappang, H. Syaharuddin Alrif, S.IP., MM. Melalui program ini, pemerintah daerah terus berupaya meningkatkan kesejahteraan petani dengan memberikan pendampingan serta mendorong distribusi sarana dan prasarana pertanian yang lebih optimal.

Kebijakan ketahanan pangan ini juga sejalan dengan visi besar Presiden Prabowo Subianto dalam program Asta Cita, yang salah satunya adalah memastikan ketahanan pangan nasional dengan menjamin harga hasil pertanian yang menguntungkan bagi petani. Selain itu, pemerintah juga berkomitmen menyalurkan bantuan alat dan sarana produksi pertanian agar petani dapat lebih produktif dan efisien dalam bertani.

Meski hasil panen tahun ini cukup baik, petani di Desa Lagading yang merupakan petani tadah hujan 100% masih memiliki harapan besar terhadap program Listrik Masuk Sawah yang dicanangkan oleh Bupati Sidenreng Rappang. Program ini diharapkan dapat segera terealisasi di Desa Lagading agar petani memiliki akses ke sumber energi yang lebih stabil untuk mendukung sistem irigasi dan teknologi pertanian lainnya.

“Kami sangat berharap program Listrik Masuk Sawah dapat segera dirasakan oleh petani di Desa Lagading. Dengan adanya listrik di sawah, kami bisa lebih mudah mengoperasikan pompa air dan teknologi pertanian lainnya untuk meningkatkan produksi,” ujar seorang petani setempat.

Selain listrik, petani juga berharap agar program pendukung lainnya, seperti bantuan alat dan infrastruktur pertanian, dapat segera terealisasi.

Menanggapi capaian panen dan harapan petani, Kepala Desa Lagading, H. Abdullah, S.IP., menyambut baik keberhasilan petani di desanya dan menaruh harapan besar kepada pemerintah daerah serta pusat untuk lebih memperhatikan sektor pertanian di Lagading.

“Kami sangat mengapresiasi kerja keras para petani yang telah menghasilkan panen yang baik. Namun, kami juga berharap pemerintah dapat lebih memperhatikan kondisi pertanian di wilayah kami dengan memastikan program dan bantuan yang benar-benar dibutuhkan oleh petani dapat direalisasikan. Dengan dorongan yang maksimal, ketahanan pangan yang sesuai dengan kondisi wilayah kami bisa lebih diperkuat,” ujar H. Abdullah, S.IP.

Dengan dukungan penuh dari pemerintah daerah dan pusat, para petani dan pemerintah desa optimistis bahwa sektor pertanian di Pitu Riase, khususnya di Desa Lagading, akan semakin berkembang dan memberikan kontribusi nyata terhadap ketahanan pangan daerah serta nasional.

Penulis

Redaksi; AyahSyafaahJhi