Lagading, 27 September 2024 — Dalam suasana yang hangat dan penuh kasih, Masjid Al-Hijrah di Desa Lagading menyelenggarakan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1446 H/2024 M setelah sholat Jumat. Acara ini tidak hanya merupakan ritual semata, tetapi juga sebuah momen refleksi yang mendalam, yang mengajak seluruh jamaah untuk kembali kepada nilai-nilai luhur yang diajarkan oleh Rasulullah SAW.
Acara dimulai dengan lantunan sholawat merdu yang dibawakan oleh ibu-ibu BKMT Desa Lagading. Suara mereka membangkitkan semangat dan mengingatkan kita akan kasih sayang serta kelembutan hati Nabi yang senantiasa mengajak umatnya hidup dalam kebaikan dan kebersamaan. Selanjutnya, Muhammad Arsil, salah satu putra terbaik desa, melantunkan ayat-ayat suci Al-Qur'an, yang menambah kedalaman spiritual dan membuat setiap hati terenyuh dalam syukur.
Kepala Desa Lagading, H. Abdullah, S.IP., dalam sambutannya menekankan betapa berartinya peringatan ini sebagai momen untuk merenungkan akhlak mulia Nabi Muhammad. Beliau menegaskan bahwa setiap individu memiliki tanggung jawab untuk mengimplementasikan ajaran Nabi dalam kehidupan sehari-hari. Setiap langkah kecil yang kita ambil dapat menciptakan dampak yang signifikan bagi masyarakat, serta membangun lingkungan yang lebih baik dan harmonis.
Puncak acara diisi dengan tausiyah yang disampaikan oleh Ustad DR. KM. H. Abdul Malik Tibe, S.Hi, MA., Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan serta Pembina Pondok Pesantren As-Salman Allakkuang Sidenreng Rappang. Dalam ceramahnya, Ustad Abdul Malik menekankan kedahsyatan berkah yang terkandung dalam setiap acara peringatan Maulid. Ia mengingatkan bahwa setiap momen memperingati Maulid Nabi adalah kesempatan untuk meraih keberkahan serta memperkuat hubungan kita dengan Allah dan sesama. Selain itu, beliau menggarisbawahi dua sifat penting yang dimiliki Nabi, yaitu lempu yang berarti kejujuran dan matanre siri yang berarti usaha untuk menjaga martabat, harga diri, dan kehormatan. Pesan beliau mengajak jamaah untuk merenungkan dan menginternalisasi nilai-nilai tersebut dalam setiap interaksi sebagai bagian dari perjalanan perbaikan diri yang berkelanjutan.
Peringatan Maulid ini bukan sekadar mengenang, tetapi juga meneguhkan komitmen kita bersama untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Di penghujung acara, tradisi rebutan telur tidak hanya menjadi ajang kebersamaan dan kegembiraan, tetapi juga mengingatkan kita akan kekuatan yang muncul dari persatuan.
Mari kita pelihara semangat peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW ini dan menjadikannya sebagai titik awal untuk perubahan yang positif. Dengan niat yang tulus, mari kita terapkan nilai-nilai akhlak, kejujuran, dan kehormatan dalam setiap langkah kita. Sebab, setiap perubahan yang kita inginkan dimulai dari langkah kecil yang kita ambil hari ini untuk menciptakan dunia yang lebih baik bagi kita dan generasi mendatang.